Rabu, 27 Mei 2015

TAO FANFICTION




Tetle : Because, I LOVE YOU
Author : Park Hyun Hae (gue sendiri)
Genre : Married life, happy end.
Length : Oneshoot
Main cast :  -Huang Zi Tao a.k.a Tao   (EXO M)
- Park Chanyeol  a.k.a Chanyeol  (EXO K)
- Kim Jongin a.k.a Kai (EXO K)
-Kwon Yuri a.k.a Yuri  (SNSD)

Note : ff ini murni dari pemikiran author yang amberegul satu ini :D jadi maklum kalau ada kata-kata yang kurang dipahami. Don’t plagiat, jika anda anti dengan blog ini saya harap segera meninggalkan blog saya. Saya tidak menanggung jika anda muntah ber setelah baca ff ini :D . and happy reading!!! ^^~

-aku yakin pasti ada cinta untuk ku mungkin dia hanya belum menyadari keberadaan ku saat ini, aku hanya butuh waktu untuk bersabar menunggu sampai ia membuka mata hatinya untukku.
~Kwon Yuri~
-kenapa perasaan ini bisa muncul disaat engkau mulai pergi menjauhi ku. Please stand by me
~Huang Zi Tao~
Backsound : 2pm- Only You




Author pov*
Embun pagi menyejukkan minggu pagi kali ini. Seorang wanita kini tengah bekutat dengan masakannya. Tak jarang ia menghela nafas panjang disela-sela aktivitasnya. Disela aktivitasnya laki-laki yang menyandang status suami wanita tersebut keluar dengan stelan jas yang rapi sehingga membuat wanita itu bingung kenapa laki-laki itu keluar dengan pakaian rapi bukankah hari ini hari libur.

Yuri pov*
Aku melihat suami ku keluar dari kamar tidurnya dengan pakaian rapi dan kelihatannya ia buru-buru sekali. Lantas aku mendekati suami ku dan memberanikan diri untuk bertanya kepadanya. “Tao oppa  kau mau kemana? pagi ini kelihatannya kau rapi sekali? Oh ya aku sudah menyiapkan mu sarapan ayo kita makan bersama” ujarku manis dan menarik  tangan tao untuk makan bersama. Bukannya menurut kini tao menghempaskan tangan ku dan menatap ku dengan tatapan tajam. Aku hanya bisa diam dan menunduk. Sepertinya tao akan memaki ku kali ini. “sudah ku, bilang berhentilah bersikap manis didepan ku!! Kau tau itu sangat menjijikkan dengan sikap mu yang sok manis di depan ku yang membuat ku mual dengan tingkah mu. Ingat jika pernikahan ini bukan kemauan ku melain kan kemauan kedua orang tua kita dan kita hanya korban kau tau itu. Satu lagi jangan pernah panggil aku oppa karena aku sangat tidak suka jika kau memanggil ku dengan sebutan oppa!!!” tao berkata dengan sangat keras mungkin dapat memekakkan telinga jika berada didekatnya. Setelah tao berbicara seperti itu  ia langsung pergi tanpa berpamitan dengan ku. Aku hanya bisa menahan air mata ku yang sebentar lagi akan mengalir keluar dari ujung kelopak mataku. Terlambat, sepertinya aku benar-benar menangis kali ini. Bodoh Kwon Yuri kau sungguh bodoh bisa mencintai laki-laki yang tak pernah menganggap mu ada di kehidupannya. Tuhan.. kenapa aku bisa mencintai laki-laki yang jelas-jelas tidak mencintai ku. Walaupun sikap tao tetap seperti itu aku akan tetap mencintainya aku hanya butuh waktu untuk bersabar, pasti ada cinta didalam hati tao untuk ku.

Tao pov*
Aku muak sungguh aku muak dengan wanita itu. Gara-gara dia aku putus dengan  yeoja chingu ku yaitu krystal. Cckk…aarrgggh aku benci ini. Seandainya aku menolak perjodohan ini mungkin aku akan menikah dengan wanita pujaan hati ku. Karena wanita perusak itu hidupku menjadi kacau. Lebih baik aku keluar dan mencari tempat yang bisa menenangkan hati ku.di rumah hanya bisa membuat pikiran ku kacau.


Author pov*
Pagi kini telah berganti malam. Yuri dengan setia menunggu tao pulang. jam telah menunjukkan pukul 11 malam. Tetapi tao belum juga menampakkan batang hidungnya. Yuri masih setia menunggu kepulangan suaminya walaupun rasa kantuk yang mulai menyerangnya. Karena lelah menunggu kedatangan suaminya yag tak kunjung pulang, kini yuri tertidur di sofa. “brakk..” suara pintu yang dibanting begitu keras sehingga membuat yuri terbangun dari tidurnya. Dengan perasaan khawatir yuri segera menghampiri tao yang sedang mabuk. Tao tergeletak tak sadarkan diri. Dengan tergopoh-gopoh yuri membopong badan tao dengan susah payah menuju ke kamar tao. Memang kamar tao dan yuri terpisah tao sendirilah yang tidak ingin sekamar dengan yuri tao merasa jijik dengan yuri entah hati yuri mungkin terlalu kebal sehingga membuat yuri bisa bertahan sampai sekarang.setelah sampai dikamarnya yuri menidurkan tao dikasur dan melepas sepatu tao dan juga melepas bajunya iapu menggantikannya dengan baju kaos polos berwarna putih.

Yuri pov*
Aku hanya memandang sedih laki-laki yang sedang terlelap di depanku. Apa sebegitu bencikah kau dengan keberadaanku?. Kupandang wajah tao dengan sedih.”oppa, hikss.. aku tau kau akan merasa jijik jika aku memanggil mu dengan sebutan oppa. Apa sebegitu hinanya aku dimata mu oppa? Hikss.. hikss.. apa salah aku mencintai mu, apa salah aku berbuat baik dan manis untuk mu? Aku hanya ingin membuat mu senang dan menerima perjodohan ini . hikss..hikks.. kau benar aku hanya membuat kacau hidup mu dan membuat mu menderita”aku menangis sejadi-jadinya. Aku mendengar tao menyebut-nyebut nama krystal didalam tidurnya “krystal..tolong jangan tinggalkan aku..krystal saranghae aku benar-benar minta maaf jangan tinggalkan aku chagiya..”. *nyess* bagai disambar petir aku mendengar tao menyebut nama wanita lain dalam tidurnya. Kata-kata tersebut semakin menyayat hatiku aku hanya bisa menangis, menangis,dan menangis. cckk.. sungguh aku wanita cengeng.mungkin aku harus berpisah dengan tao oppa. Maafkan aku yang telah membuat hidup mu hancur.  Karena lelah menangis aku pun tertidur disamping tao.

Tao pov*
*flasback *
Sore itu aku dan sahabatku Chanyeol,Kai,dan Lay makan bersama di restorant. Tanpa sengaja aku melihat mantan kekasih ku bergandengan dengan pria lain. Dengan sangat emosi aku menghampiri mereka dan menanyakan kepada krystal siapa laki-laki yang berada didekatnya sekarang. “laki-laki ini siapa?”kata ku kepada krystal, dengan santai  ia menjawab “dia kekasih ku. Apa hak mu menanyakan itu pada ku bukannya kau sudah menikah? dan satu lagi berhentilah mendekati ku dan urusi wanita kampungan yang kau anggap istri mu itu.” Mendengar krystal berbicara seperti itu aku sangat marah dan ingin menampar krystal namun hal tersebut dicegah oleh sahabat-sahabat ku yang menyaksikan adegan ini. Entah aku sangat marah jika yuri disebut wanita kampungan oleh krystal.dan krystal pun pergi berlalu tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dengan emosi yang menggebu-gebu akupun pergi ke bar untuk menghilangkan pikiran ku sejenak.
*flashback end*

Author pov*
Keesokan harinya…
Hari masih menunjukkan pukul 05.00 a.m masih pagi. Yuri terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia segera bangun dan keluar dari kamar tao sebelum keluar yuri menyempatkan diri untuk mencium dahi tao sekilas dan pergi berlalu. Ia bergegas mandi dan menyiapkan makanan untuk suaminya. Ketika asyik memasak yuri tidak menyadari keberadaan tao di belakangnya ketika yuri ingin berbalik menghadap ke belakang ia tak sengaja menabrak tao yang berada dibelakangnya sehingga membuat yuri ingin terjatuh dengan sigap tao menahan badan yuri agar tidak terjatuh. ”Deg.. “ Dengan perasaan gugup yuri cepat-cepat melepaskan tangan tao dari pinggangnya dan mengalihkan pembicaraan “oh.. maaf Tao-ah apa kau ingin makan? aku sudah menyiapkan sarapan diatas meja. Jika kau tak ingin memakan juga tidak apa-apa kau bisa membuangnya ” ujar yuri dengan senyuman. “jika kau tak keberatan kau boleh menunggu, kebetulan telur goreng  mu belum matang” sambung yuri lagi. Tao tidak menolak ia menuruti apa kata yuri tanpa ada bentakan atau umpatan yang kasar kepada yuri. Melihat kejadian tersebut yuri terkejut dan tidak percaya dengan kejadian yang sedang terjadi.dan sekaligus senang dengan sikap tao. “Ini akan menjadi sarapan terakhir bagi kita berdua oppa” guman yuri dalam hati.

Tao pov*
Aku terbangun dari tidur nyenyak ku karena tercium bau yang sedap. Sepertinya yuri sedang memasak. Karena lapar aku langsung keluar dari kamar.aku memandang yuri yang sedang memasak. Kau sungguh wanita idaman yuri, betapa bodoh nya aku menyia-nyiakan mu.apa aku terlalu jahat kepadanya? Mungkin iya. Ahh.. tidak-tidak memang aku terlalu jahat kepadanya. Maaf kan aku yuri aku memang laki-laki yang jahat. Apa kau menderita didekat ku?. Setelah asyik dengan lamunan ku aku menghampiri yuri yang tengah memasak telur goreng. Ketika ia berbalik kebelakang ia tak sengaja menabrak ku iapun kehilangan keseimbangan nya dengan sigap aku menahan badannya agar ia tidak terjatuh. Aku sangat gugup dengan posisi ku sekarang “Deg..” ahh… ada apa dengan jantung ku?. Atau jangan jangan…. Tidak mungkin. Yuri langsung melepas pegangan tangan ku dari pinggangnya. Dan mengalihkan pembicaraan. “oh.. maaf Tao-ah apa kau ingin makan? aku sudah menyiapkan sarapan diatas meja. Jika kau tak ingin memakan juga tidak apa-apa kau bisa membuangnya ” ujar yuri dengan senyuman. Sakit hati ku ketika yuri mangatakan “Jika kau tak ingin memakan juga tidak apa-apa kau bisa membuangnya” iya memang benar aku tidak pernah memakan masakan yuri. Mungkin ia aku memang jahat sampai-sampai yuri menyuruhku untuk membuang makanan tersebut. . “jika kau tak keberatan kau boleh menunggu, kebetulan telur goreng  mu belum matang” sambung yuri lagi. Karena tidak ingin membuat hati yuri sakit lagi aku hanya diam dan menuruti apa kata yuri.
Yuri pov*
Ketika makan aku mulai membuka suara dan aktivitas makan kami berhenti sejenak. “Tao-ah apa kau bahagia dengan pernikahan ini? Jika kau tidak bahagia mari kita berpisah saja. Aku tau aku hanya menjadi penghalang hubungan mu dengan kekasih mu, aku telah menjadi perusak hubungan orang, aku memang wanita bodoh yang mau saja mencintai laki-laki yang jelas-jelas tidak mencintai ku. Memang benar aku mencintai mu aku harap kau jangan marah. Apa salah jika aku mencintai seseorang? Manusia berhak mencintai orang yang ia sukai. Aku tak ingin kau menjawab perkataan ku. Cukup kau mengetahui saja sudah membuat ku senang. Jadi jika kau ingin kembali dengan yeoja chingu mu aku tak keberatan. Aku tau kau tak mencintai ku dan setelah kita berpisah jika kau melihat ku anggaplah kita berdua tak saling kenal. Anggaplah kita berdua tak pernah melakukan apa-apa. Soal surat perceraian kau tenang saja sudah aku urus semuanya dan  kau hanya tinggal terima beresnya saja” aku berkata dengan menahan air mata ku yang sebentar lagi akan keluar. Setelah mengucapkan kata-kata itu aku keluar menuju taman kota yang ada di pingir jalan. Aku menangis sejadi-jadinya. Tanpa memperdulikan orang-orang yang menatap ku aneh.

Tao pov*
“Deg” kenapa yuri berbicara seperti itu?. Sakit hati ku ketika yuri berkata seperti itu, sepertinya aku memang terlalu jahat padanya tanpa terasa aku menitikkan air mata ketika yuri berbicara seperti itu. Sakit memang sakit ketika seseorang mencintai kita tetapi kita tak membalas cintanya. Aku memang bodoh bisa-bisanya membuat hati seorang wanita menangis. Kini wanita tersebut ingin bercerai dengan ku. Setelah mengucapkan kata tersebut yuri langsung keluar tanpa menghirau kan ku yang telah shook dengan ucapannya. “aaarrrrggghhh……. TAO!!!!! BETAPA BODOHNYA ENGKAU YANG TELAH MENYAKITI WANITA YANG TAK ADA SALAH APA-APA, SEBENARNYA YANG SALAH ADALAH ORANG TUA KU!!!MENGAPA MEREKA TEGA MEMBUAT ANAK MEREKA JADI SEPERTI INI? AKU BENCI HIDUP KU!!!!” *PRAAANGG!!!*aku membanting piring,dan gelas yang ada di atas meja makan aku tak akan memaafkan diri ku.

Author pov*
Tepat pukul 04.00a.m. yuri telah membereskan barang-barangnya untuk pergi dari rumah itu. Setelah semua beres yuri memasuki kamar tao hanya sebentar untuk memastikan laki-laki itu masih tidur atau sudah bangun. Ketika yuri memandang tao tak terasa air mata nya jatuh mengalir. Karena tak ingin membangunkannya, yuri mencium kening tao agak lama. Setelah mencium keningnya ia berguman kecil “I LOVE YOU MY BABY TAO” setelah mengucapkan kata tersebut yuri langsung pergi dan tak lupa menaruh surat perceraiannya yang sudah ditanda tanganinya diatas meja ruang tamu. Ketika pukul 05.00 a.m. yuri benar-benar pergi menuju bandara.

Tao pov*
Aku terbangun dari tidurku.” kenapa rumah ini terasa sepi? Apa yuri tidak memasak? Lebih baik aku kedapur”. Ketika aku ke dapur, dapur sekarang benar benar bersih dan sepi rumah pun kelihatan rapi. Kemana yuri? aneh, biasanya ia akan menyiapkan ku makanan jam segini kenapa dia tak ada di rumah. Ketika aku menuju ruang tamu tak sengaja mata ku melihat map biru. Ketika ku buka surat tersebut aku sangat terkejut ternyata isi surat tersebut adalah surat perceraian. Hati ku Bagaikan teriris pisau dan setelah itu ditaburi garam betapa perih yang aku rasakan ternyata perkataan dia tempo hari yang lalu memang benar ia tak main-main dengan ucapannya. Ada satu lagi surat, surat tersebut merupakan surat dari yuri,


Isi surat :
Hai oppa…^^ apa kau marah aku memanggil mu oppa?
Aku harap kau tidak marah^^… oh ya mianhae oppa aku tidak
Berpamitan dengan mu terlebih dahulu, aku memang istri yang
Tidak bertanggung jawab. Aku akan pergi ke Macau untuk 1 minggu
aku pergi kesana karena ada urusan. Oh ya selama aku pergi jalinlah
lagi hubungan mu dengan krystal. Oh ya satu lagi jika aku tak ada dirumah
oppa harus makan yang teratur, jika tidak nanti oppa sakit. Hehehe  untuk surat yang
tadi jangan lupa ditanda tangani yah oppa^^ aku akan kembali.
TAO oppa saranghae!  <3
.
Dri istri mu tercinta :
Kwon Yuri

*tees..*tak terasa air mata ku jatuh. Pupus sudah harapan ku. Maafkan yuri… kenapa disaat dia pergi perasaan ini mulai timbul. Mungkin sesakit inikah yuri saat ku tak memperdulikannya dulu. Benar ini hukuman dari tuhan karena sudah mencampakkan wanita setulus yuri. Aku benar-benar menyesal. “yuri.. Nado Saranghae..hikkss..’ujarku sambil terisak.

Author pov*
Semenjak kepergian yuri dari rumah, kini hati tao benar-benar hancur, sahabat-sahabat nya seringkali menyemangati tao agar tetap semangat hidup walau tanpa yuri disisinya. Tao sekarang menjadi laki-laki pendiam. Sahabat-sahabatnya kadang kewalahan dengan sikap tao yang tidak ingin dibujuk. Terkadang chanyeol merasa perihatin dengan kondisi tubuh tao yang semakin hari semakin kurus.”hey.. tao-ah apa kau ingin mati? Sudah 3 hari kau tak makan, dan lihat badan mu? Cihh.. sungguh kurus dan tak berisi lagi seperti dulu. Jika yuri melihat mu ia akan perihatin dengan keadaan mu saat ini. Ayo lah mana sosok tao yang  tegar,cerewet, dan tegas dalam menjalani hidup yang ku lihat dulu? Sekarang aku hanya melihat bangkai panda yang diam tak bergeming”. Ujar chanyeol kesal sekaligus kasihan terhadap sahabatnya itu. Tao hanya diam tak bergeming ia tidak terlalu memikirkan ocehan sahabatnya tersebut. “jika kau mencintai nya kejar lah dia. Aku tahu didalam hati kecilmu kau tidak ingin terpisah dari dirinya. Jika aku jadi kau aku akan mempertahankan rumah tangga ku dan merajut kembali benih-benih cinta yang belum sempat tumbuh. Jika kau tak memutuskannya sekarang mungkin kau akan menyesal nantinya. ” ucap kai menyemangati tao dengan lembut.

Tao pov*
“jika kau mencintai nya kejar lah dia. Aku tahu didalam hati kecilmu kau tidak ingin terpisah dari dirinya. Jika aku jadi kau aku akan mempertahankan rumah tangga ku dan merajut kembali benih-benih cinta yang belum sempat tumbuh. Jika kau tak memutuskannya sekarang mungkin kau akan menyesal nantinya. ” perkataan kai terus saja masih terngiang di dalam otak ku. Memang benar aku mulai mencintai yuri. Aku tidak ingin rumah tangga ku hancur berantakan. Aku harus mencari cara agar yuri kembali mencintai ku. Yuri maaf kan aku karena baru sekarang aku merasakan keberadaan dirimu.mata tao tak sengaja memandang kalender di atas meja ruang tamu.di situ tertulis ‘happy birthday for me (Kwon yuri). “apa? besok yuri berulang tahun? Tapi bagaimana membujuk yuri agar ia besok kembali kerumah?aku ingin sekali memberi kejutan untuknya dan  Jika menunggu besok lusa ia kembali, itu akan lama. Oh ya aku ada ide bagaimana kalau aku berpura-pura sakit dan menyuruh sahabatku untuk menelpon yuri dan menyuruh nya pulang? Yakkk.. itu ide yang bagus aku akan menyuruh sahabatku untuk datang kerumah.”

Yuri pov*
Macau  : 08.00 a.m
Aku sedang duduk melamun disalah satu caffe di kota ini. Aku berbohong kepada tao jika aku ada urusan di sini. padahal sebalik nya aku tidak ada tujuan apa-apa kesini. aku hanya ingin melepaskan beban ku selama ini yang terus mengganjal dipikiran ku. Yupzz.. benar! Hari ini aku berulang tahun yang ke 25 tahun. Aku hanya bisa tersenyum memandang cup cake dengan dipasangi lilin kecil diatasnya. Berulang tahun tanpa seseorang yang aku anggap sebagai suami. Sesungguhnya aku tidak bisa melepaskan tao dari hidup ku. Semakin aku mencoba menghilangkan tao dari pikiran ku, semakin sakit hati ku jika aku tidak mengingatnya.aku pun segera meniup lilin tersebut dan berguman pelan ‘happy birthday Kwon Yuri’  ah.. semestinya marga ku sudah menjadi Huang buka lagi kwon, tapi aku merasa tahu diri siapa aku dimata tao. Setelah meniup lilin, dering telpon ku memekikkan telingan. bagai tersengat listrik aku menerima telpon dari tao dengan gugup aku mengangkat telpon tersebut. “hallo? Ada apa menelpon ku?” ujar ku ketika mengangkat telpon tersebut. “maaf, Yuri-ssi aku chanyeol sahabat tao. Aku hanya ingin menyampaikan kabar bahwa tao sekarang sedang berada di rumah sakit keadaannya sekarang kritis. Aku harap kau mau menjenguk tao dirumah sakit, aku mohon turutilah apa kata ku.” Bagaikan tersambar petir aku mendengar chanyeol berkata begitu. Dengan cepat aku kembali ke hotel dan berkemas-kemas untuk langsung pulang ke korea. Setelah semua beres aku bergegas menuju ke bandara.

Author pov*
Ketika tiba di bandara yuri, tak henti-hentinya menyalahkan dirinya. Di dalam pesawat yuri menyesali kesalahan dirinya. karena telah meninggalkan tao sendirian. Ia sekarang hanya bisa menangis di dalam pesawat dan setelah itu pesawatpun telah lepas landas.                                                           Tepat pukul 5 sore yuri telah tiba di Korea. Selama perjalanan nya ia tak henti-hentinya menyebut nama tao. Setelah tiba di rumah sakit yang dituju yuri langsung menanyakan dimana ruangan pasien yang bernama Huang Zi Tao berada. Setelah tahu dimana ruangan itu berada yuri langsung pergi keruangan yang dituju. Ia melihat chanyeol sedang duduk di kursi, sepertinya ia menunggu kedatangan Yuri. Ketika sampai belum sempat yuri menanyakan kondisi tao dengan cepat chanyeol menarik tangan yuri untuk langsung masuk ke dalam ruangan tersebut dan iapun mengunci dari luar pintu tersebut. Setelah mengunci pintu itu ia memamerkan senyum evilnya. Dan tak lama dari situ terdengar suara teriakan yuri.

Yuri pov*
Aku melihat chanyeol di ruang tunggu sepertinya ia menunggu kedatangan ku. Dengan tergesah-gesah aku menghampiri chanyeol. Belum sempat aku menanyakan kondisi tao sekarang, chanyeol langsung menarikku ke dalam ruangan dan langsung mengunci ku dari luar. Dengan kesal aku berteriak sejadi-jadinya. “hiiyyaaaakk!!! Chanyeol-ssi!!! Buka pintunya!!! Aku kesini ingin melihat suami ku bukan bermain-main diruangan gelap ini!! Heyyy!! Tuan apa kau dengar apa yang aku bicarakan!!!! Hiiyyaaaakkkk… apa kau tuli hah??!! Tolong aku chanyeol!! Aku ingin melihat keadaan suamiku sekali saja aku mohon..yyaaakkk bodoh!! Cepat buka pintunyaaaaaa!!!” kini aku berteriak sangat kencang mungkin akan memekakkan telinga jika seseorang berada di dekat sini. “Heyy… nyonya Huang apa tenggorokan mu tak sakit berteriak sekencang itu? ” *deg* aku mengenal suara itu, itu terdengar seperti suara tao. *Tlekk..* lampu pun menyala betapa terkejutnya aku ternyata benar itu tao oppa dan ruangan ini… ini bukan ruangan tempat pasien dirawat melainkan ruangan dibuat khusus sebagai tempat makan yang romantic. dan.. hey lihat kenapa tao kelihatan sehat-sehat saja dan tidak ada bekas luka di badannya atau jangan-jangan…

Tao pov*
“Heyy… nyonya Huang apa tenggorokan mu tak sakit berteriak sekencang itu? ” aku mengeluarkan suara ku agak keras. Dan menyalakan lampu ruangan ini. Hey lihat sepertinya istri ku ini terkejut dengan apa yang terjadi. Sungguh manis melihatnya. Aku menghampiri  yuri dengan perasaan sangat senang sekaligus merasakan rindu yang amat mendalam. Aku menatap lekat mata yuri dan langsung memeluknya dengan sigap yuri melepaskan pelukan ku dan menangis. “kau bohong…kau pembohong tao-ah. Apa kau tidak tau betapa sedih hati ku saat mengetahui jika kau sedang di rawat di rumah sakit, aku merelakan cepat pulang hanya demi menemui mu dan sekarang apa yang ku lihat… kau jahat kau sungguh jahat tao-ah hikss..hikss..” yuri menangis sejadi-jadinya. Aku langsung memeluk tubuh yuri,  tak ku hiraukan tubuh nya meronta-ronta untuk minta dilepaskan. Ia menangis sambil memukul-mukul dada ku. Ini semua salah ku. Aku merelakan tubuh ku dipukul-pukul oleh yuri. Ketika ia berhenti menangis akupun mengeluarkan suara. “pukul aku lagi jika itu bisa membuat hatimu senang. Aku rela jika kau membunuh ku sekalipun itu jika kau mau. Maaf..maaf kan aku yuri aku tahu aku terlalu banyak membuat dirimu menderita. Mungkin kata maaf sudah tidak berlaku lagi untuk ku. Tapi setidaknya aku sudah meminta maaf  kepada mu. Aku menyesal atas apa yang aku lakukan kepada mu waktu itu. dan akupun mulai terbiasa dengan keberadaan dirimu, aku tau aku terlalu bodoh telah mencampakkan wanita yang sebaik dan selembut dirimu. Dan tentang surat perceraian itu, surat itu sudah aku bakar, aku tidak mau berpisah dengan dirimu yuri. Jika ada satu kesempatan lagi izinkan aku mengulangi semuanya dari awal dan memperbaiki semuanya dari nol, apa kau mau memaafkan aku??” yuri terdiam dan terkejut dengan perkataan ku ini. Aku mohon pada mu yuri untuk menerima ku kembali sebagai suami mu lagi.

Yuri pov*
Aku terkejut dengan perkataan tao saat ini. Apa ini mimpi? ya tuhan… jika benar ini mimpi jangan bangunkan aku sekarang. Aku pun menangis, aku menangis bukan karena sedih melain kan tangis bahagia yang sekarang sedang aku rasakan. “heyy.. istri ku mengapa kau menangis? Apa aku salah jika mengucapkan kata seperti itu?” dan lihat dia memanggilku dengan sebutan istri itu membuat ku tambah bahagiah dan air mata ku tak henti-hentinya mengalir. “aiisss.. ada apa dengan mu ?sayang menagapa kau tambah menangis? ” “tao-ah apa kau tidak berca…”belum sempat aku melanjutkan bicara tao langsung memotong ucapan ku. “ssstt.. jangan panggil aku dengan embel-embel ah, aku ini suami mu, sekarang kau boleh memanggil ku dengan sebutan oppa”. Aku langsung memeluk tao sangat erat . “oppa, aku memaafkan mu. aku dari dulu tak pernah menaruh dendam kepada mu oppa, dari dulu aku selalu menerima perlakuan kurang baik dari dirimu dengan ikhlas. Aku menerima ajakan mu untuk memulai semuanya dari awal. Aku senang melihat oppa sekarang berubah. Intinya kita akan membuka lembaran baru dan melupakan semua kenagan pahit yang dulu kita alami”. Tao membalas pelukanku dengan erat. Setelah berpelukan cukup lama tao melepas pelukannya dari tubuh ku. “kau adalah malaikat yang tuhan kirimkan untuk diri ku, terimakasih telah mencintai ku dan aku akan menjaga malaikat yang telah tuhan titipkan kepadaku, Saranghae nyonya Huang dan happy birthday for you” tao mengatakan kata tersebut sambil berlutut dan menyodorkan sebuah kotak berwarna biru tua yang berisikan cincin. Setelah memasangkan cincin itu ia langsung mecium punggung tangan diriku.




Tao pov*
Setelah memasang cincin dijari manis yuri aku langsung mencium punggung tangannya. “nado saranghae tao oppa, dan terimakasih telah memberikan ku kado istimewa ini” aku hanya mengangguk dan kembali memeluk tubuh mungil istri ku.
.
.
.
Kebahagiaan diri ku adalah diri mu. Melihat kau tersenyum itu sudah cukup membuatku bahagia. Dan kesedihan ku adalah bila melihat mu bahagiah bersama orang lain….
~Kwon Yuri~
.
.
Kau adalah malaikat yang tuhan kirimkan kepada ku.
~Huang Zi Tao~
THE END